ARMAGEDDON (MENURUT KESAKSIAN HADITS DAN KITAB-KITAB SUCI)
ARMAGEDDON (MENURUT KESAKSIAN HADITS DAN KITAB-KITAB SUCI)
Apakah Armageddon itu? Benarkah dia hanya sebatas istilah? Kapan dia akan terjadi…?
Armageddon adalah nama sebuah gunung di Palestina atau Israel. Arti
Armageddon sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ar berarti Gunung
(Har dalam bahasa Ibrani atau Hebrew) dan Mageddon (Magiddo) adalah nama
kota kuno di wilayah Israel sebelah Utara.
Kota Magiddo terletak di pegunungan Samaria tempat gunung ini membentang dari Magiddo di Utara sampai ke Hebron di Selatan.
Istilah Armageddon berasal dasri bahasa Yunani dan di kalangan kaum
muslimin istilah Armageddon sama dengan Al Majidun “kemuliaan”, yaitu
Perang Kemuliaan. Hal ini ditemukan dalam beberapa manuskrip yang
tersimpan dalam perpustakaan-perpustakaan Islam di Timur Tengah.
Di
dunia Barat, Armageddon telah menjadi diskursus yang cukup urgen hingga
sekarang, baik kalangan Kristen maupun Yahudi, dari rakyat biasa sampai
Presiden. Sebagian mereka menganggap bahwa Armageddon adalah peristiwa
jatuhnya meteor ke Bumi, padahal itu adalah pemahaman yang salah. Bahkan
sebuah film pernah dibuat dengan judul Armageddon yang mengisahkan
tentang bongkahan meteor sebesar gunung yang bergerak cepat menuju Bumi,
maka dikirimlah utusan atau “Mesias” berupa pesawat luar angkasa yang
akan menghancurkan meteor tersebut sehingga tidak jadi ke atmosfir
Bumi.Semua itu sangat jauh dari apa yang dimaksud dengan Armageddon itu
sendiri. Peristiwa jatuhnya meteor ke Bumi hanyalah salah satu episode
dalam Armageddon. Lantas apa hakikat sebenarnya tentang Armageddon?
Sebagai jawaban singkat, Armageddon adalah peristiwa besar di akhir
zaman yaitu perang dunia terbesar di akhir zaman yang dimulai dari
Magiddon sebuah kota di Israel di pegunungan Samaria.
Nabi Muhammad
SAW menyebut Perang Akhir Zaman ini sebagai Al Malhamah Al Kubro, suatu
huru-hara besar yang belum pernah ada tandingannya, yang merupakan arena
penampakan kuasa Allah untuk membungkus kesombongan orang kafir.
Mereka yang sombong atau merasa bangga dengan kecanggihan senjata,
bangga dengan kekuatan tentara, kesemuanya itu akan tidak ada artinya
dalam Armageddon atau Al Malhamah Al Kubro. Segala senjata dan banyaknya
tentara tidak berarti di medan Armageddon. Armageddon adalah arena
penampakan qudratullah, kuasa Allah.
Imam Bukhari dan Muslim
meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Tidak
akan datang hari kiamat sehingga kaum muslimim memerangi kaum Yahudi dan
membunuh mereka. Sehingga bersembunyilah orang-orang Yahudi di belakang
batu atau kayu, kemudian batu atau kayu itu berkata, ‘Wahai orang
muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi di belakang saya,
kemarilah dan bunuhlah dia!’ Kecuali pohon Gharqad (yang tidak berbuat
demikian) karena ia termasuk pohon Yahudi.”
Imam Bukhari
meriwayatkan dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah SAW. bersabda:
“Kalian akan diperangi oleh bangsa Yahudi. Lalu, kalian diberi
kemenangan atas mereka, sampai-sampai batu pun akan berbicara, ‘Hai
muslim, ini seorang Yahudi di balikku, bunuhlah ia!”
Dua hadist di
atas merupakan gambaran tentang episode akhir dari Armageddon.
Armageddon yang merupakan peperangan di akhir zaman akan menggilas
seluruh kekuatan Yahudi dan negara Israel serta sekutu-sekutunya di
seluruh belahan dunia. Betapa hebatnya pertempuran itu, sampai-sampai
batu dan kayu ikut berbicara menunjukkan tempat persembunyian Yahudi.
Wallahu’alam!
Kitab mereka sendiri juga mengatakan hal tersebut.
Bibel pasal Yehezkiel (7:15) berjudul Kesudahan Yerusalem menyebutkan,
“Pedang ada di luar kota, sampar dan kelaparan ada di dalam. Barang
siapa (Yahudi) yang di luar kota akan mati karena pedang, dan berang
siapa (Yahudi) yang ada di dalam kota akan binasa oleh kelaparan dan
sampar.”
Hal ini dipertegas dalam Bibel Kitab Yehezkiel pasal 6 ayat
11-14: “Beginilah firman Tuhan Allah, ‘Bertepuklah dan entakkanlah
kakimu ke tanah dan serukanlah, ‘Awas!’ Oleh sebab segala perbuatan kaum
Israel yang keji dan jahat, mereka akan rebah mati karena pedang,
kelaparan, dan penyakit sampar. Yang jauh akan mati karena sampar, yang
dekat akan mati karena kelaparan. Demikianlah Aku akan melampiaskan
amarah-Ku kepada mereka. Aku akan mengacungkan tangan-Ku melawan mereka
dan tanahnya, dimana saja mereka diam akan Ku buat menjadi musnah dan
sunyi sepi mulai dari pedang gurun sampai Ribla’.”
Peperangan
Armageddon ini mempunyai rentang waktu yang lama. Sehingga, menyeret
semua negara ke dalam dua poros, yaitu poros kaum kafir yang dipimpin
Dajjal dan poros kaum muslimim yang dipimpin oleh Al-Mahdi. Di
tengah-tengah berkecamuknya perang ini, turunlah pertolongan Allah
kepada kaum muslimin yaitu diturunkannya Isa Almasih Putra Maryam
Perawan Suci.
Isa akan turun di menara putih di Timur Damaskus
ketika menjelang fajar. Kemudian Isa masuk ke markas kaum muslimin dan
ikut dalam barisan shalat Subuh. Setelah itu ia bersama Al-Mahdi akan
memimpin kaum muslim menyerbu seluruh markas kaum kafir, bahkan berhasil
membunuh Dajjal dan seluruh orang kafir.
Tempat Berlangsungnya Armageddon
Dari berbagai sumber atau literatur, terdapat beberapa tanda sebagai isyarat dekatnya Armageddon.
1. Mengumpulnya Bani Israel ke Tanah Palestina.
Mengumpulnya kembali Bani Israel (Yahudi) ke Palestina untuk yang kedua
kali merupakan Janji Akhir Allah kepada Bani Israel. Allah berkehendak
mengumpulkan seluruh keturunan Yahudi/Israel ke tanah yang telah
dijanjikan kepada nenek moyangnya, untuk kemudian diazab dengan azab
yang keras.
Firman Allah: “Dan kami berfirman setelah itu kepada
Bani Israel, ‘Berdiamlah kalian di Bumi ini dan apabila datang Wa’dul
Akhiroh ‘Janji Akhir’, niscaya kami akan mendatangkan kalian dalam
keadaan bercampur baur.” (Al-Israa : 104).
Janji Allah untuk
mengembalikan Bani Israel ke Yerusalem (Baitul Maqdis) berlangsung dua
kali. Pertama, yaitu pada masa Nabi Musa AS. Dengan izin Allah, Nabi
Musa menuntun Bani Israel untuk keluar dari Mesir, membebaskan Bani
Israel dari cengkeraman Fir’aun. Tapi setelah di Baitul Maqdis, mereka
melakukan kedurhakaan lagi. Karena kedurhakaannya itu, maka Bani Israel
diazab Allah. Allah mengirimkan Raja Babilonia, yaitu Nebukadnezar untuk
menaklukkan Yerusalem. Sehingga, sebagian orang Yahudi/Israel dibunuh
dengan pedang dan sebagian lainnya dibawa sebagai budak ke Babilonia.
Kedua, mengumpulnya Bani Israel untuk yang kedua kali (janji akhir)
terjadi mulai tahun 1948, yaitu sejak kaum Yahudi memproklamasikan
berdirinya negara Israel. Dari sinilah eksodus besar-besaran keturunan
Yahudi/Israel dari Amerika, Eropa, dan Uni Sovyet untuk kembali ke
Baitul Maqdis. Syarat untuk dapat diterima menjadi warga negara Israel
adalah harus bisa menunjukkan 4 keterunanannya ke atas dari garis ibu
adalah Yahudi murni.
Dalam undang-undang Kembali ke Israel (5710
tahun 1950) disebutkan: “Dianggap sebagai Yahudi adalah seorang individu
yang dilahirkan dari seorang ibu Yahudi.” Jadi yang menetap di negara
Israel saat ini adalah keturunan Yahudi Murni.
Saat ini proses
kembalinya orang-orang Yahudi ke negara Israel sedang berlangsung terus.
Hal ini menunjukkan sudah dekatnya azab Allah kepada Bani Israel, yang
berarti Armageddon sudah diambang pintu. Sebuah takdir bagi kehancuran
Ghetto Yahudi Israel yang tidak bisa dihindari.
2. Memuncaknya Kedurhakaan Israel
Salah satu tanda bahwa Armageddon sudah dekat adalah ditandai dengan
memuncaknya kedurhakaan Israel. Bibel Kitab Yesaya (33 : 7-9)
menjelaskan tentang pimpinan Israel yang bernama Ariel yang kejam, yang
selalu melanggar perjanjian demi perjanjian, yang tidak menghiraukan
kecaman manusia, “Lihat orang-orang Ariel menjerit di jalan,
utusan-utusan yang mencari damai menangis dengan pedih. Jalan-jalan raya
menjadi sunyi dan seorang pun tiada lagi yang melintas di jalan.
Perjanjian sudah diingkari, saksi-saksi ditolak, dan manusia tidak
dihiraukan. Negeri berkabung dan merana; Libanon tersipu-sipu dan mati
rebah; Saron sudah seperti padang belantara, Basn dan Karmel meluruh
daun.”
Nama Ariel yang terdapat dalam teks di atas kemungkinan bisa
ditafsirkan sebagai Ariel Saron, pimpinan Israel saat ini. Hal ini
sangat sesuai dengan sepak terjang pimpinan Israel yang bernama Ariel
Saron. Dia sangat kejam, tidak mematuhi perjanjian, bahkan selalu
mengingkari. Para saksi yang tidak membela Israel akan diboikot atau
ditolak. Dia tidak menghiraukan teguran orang atau bangsa lain. Sehingga
pada akhirnya, Ariel akan dikalahkan.
3. Munculnya Gerakan Intifadah
Gerakan Intifadah adalah gerakan perlawanan bangsa Palestina kepada
Israel dengan cara melakukan aksi lempar batu. Munculnya intifadah
merupakan salah satu tanda dekatnya Armageddon. Bibel telah menyebutkan:
“Sebab beginilah Firman Tuhan Allah, ‘Biarlah bangkit sekumpulan orang
melawan mereka (Israel) dan biarkanlah mereka menjadi kengerian dan
rampasan. Kumpulan orang ini akan melontari mereka dengan batu dan
memancung mereka dengan pedangnya, membunuh anak-anak laki-laki dan anak
perempuan mereka dan membakar habis rumah-rumah mereka.’ ” (Yehezkiel
pasal 23 ayat 46-47).
***
Sebagian tanda-tanda tersebut ada
yang sudah terwujud dan ada yang belum. Tanda-tanda dekatnya Armageddon
yang telah dan sedang terwujud adalah kembalinya Bani Israel ke Tanah
Palestina. Memuncaknya kedurhakaan Israel dengan Ariel sebagai pemimpin,
dan munculnya gerakan Intifadah. Sedangkan tanda-tanda dekatnya
Armageddon yang belum terwujud adalah munculnya Imam Mahdi (Al-Mahdi)
untuk menghentikan kedurhakaan Israel. Kemunculan Al-Mahdi didahului
oleh fenomena hancurnya Irak.
Tentang kebenaran dari semua ini tentu
saja hanya Allah SWT Yang Maha Tahu dan Maha Berkehendak. Kita sebagai
manusia hanya bisa melakukan ikhtiar sebatas kemampuan yang telah
digariskan olehNya.
Wallahu a'lam bi showab....''
Tidak ada komentar:
Posting Komentar